Hening. Sejak semalam. Hanya desah nafas jam dinding yang memenuhi ruangan ini. Suara aduan sendok dengan piringpun begitu lirih. Aku mengunyah sarapanku dengan sangat perlahan, bukan karena segan tapi suasana ini telah melenyapkan napsu makanku, juga mas Ibra. Yang belum ku dengar suaranya sejak kemarin.
KEMBALI KE ARTIKEL