Suara mas Fendra terasa nyeri di telingaku, meski ia melontarkannya dengan pelan. Aku tak tahu harus bagaimana mengatakan semua ini, ia telah terlanjur tahu, dan itu dari oranglain. Ku balas tatapan matanya yang selama ini selalu meneduhkanku, yang saat ini menjadi lain. Begitu menusuk dadaku sampai membuatku tak bisa bernafas.
KEMBALI KE ARTIKEL