Ronald duduk di atas kasur, satu tangannya menyangga tubuhnya, ia masih hanya tertutupi selimut hingga sepinggang. Ada rasa perih yang ia rasakan di punggungnya akibat ukiran kuku Hikaru saat permainan mereka barusan. Ia mengangkat tangannya ke bahunya, dan menariknya. Melongokkan matanya ke sana, penasaran sepanjang apa luka cakaran wanita cantik itu, sayang jarak pandang matanya tak sampai.
KEMBALI KE ARTIKEL