Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Agar Menulis Tetap Menggairahkan (Jatuh Cintalah pada-nya)

13 Oktober 2014   04:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:16 82 7
Agar menulis tetap menggairahkan, apa yang harus kita lakukan? Dunia tulis - menulis semakin ramai dengan adanya blog kroyokan yang kini telah menjamur. Jika di pantau semakin banyak saja orang yang akhirnya suka menuangkan idenya melalui tulisan. Entah itu fiksi, reportase atau opini. Tak di pungkiri, hadirnya berbagai media sosial membuat hampir semua orang lebih suka cuap-cuap lewat tulisan.

Contohnya saya, rasanya kalau tak bisa upload artikel rasanya.....gimana gitu! Ehm....,terasa hampa. Seperti profil saya, "menulis itu seperti menghela nafas" sehingga membuat merasa ada yang kurang kalau tak bisa menulis. Jika tak menulis di medsos, ya saya suka corat-coret di buku. Kegemaran menulis saya sudah lahir sejak duduk di Sekolah Dasar, awalnya saya suka menulis lirik-lirik lagu di sebuah buku meskipun saya sudah hafal atau punya Disc nya. Sampai menghabiskan banyak buku waktu itu dan saya tidak menyesal karena boros buku. Dan kebiasaan membaca buku, mulai buku pelajaran atau pun cerita yang sering saya baca, saya jadi sering berkhayal sendiri. Dulu setiap pulang sekolah, saya dan sepupu saya serta satu adik kelas selalu masuk ke perpus untuk membereskan buku yang di acak teman-teman waktu istirahat, sekalian mencari buku yang bagus untuk di baca. Sekali pinjam sampai dua atau tiga buku sekaligus pas nemu yang menarik hati.

Waktu masuk SMP saya mulai menekuni puisi, dari pada ngobrol waktu guru belum masuk ke dalam kelas saya lebih suka memegang pulpen dan membuka buku untuk membuat puisi. Al-hasil puisi saya pernah di mintai oleh teman untuk di tempel di mading meski di sekolah saya tidak pernah di adakan lomba puisi mading. Naik ke kelas dua mulai menulis cerpen, dan hanya di baca oleh teman-teman sekolah. Karena mereka bilang bagus, akhirnya itu membuat saya semakin mencintai menulis. Entah sejak kapan saya jatuh cinta pada menulis, tapi hal itulah yang membuat saya tetap bergairah untuk menulis dalam keadaan apapun. Meski sibuk, ataupun terkendala alatnya.

Sekarang saja saya harus mencari waktu di saat si kecil sedang tidur atau menunggu larut malam untuk bisa menulis, yang penting bisa nulis. Melihat sekarang banyak penulis yang bagus dan lebih berbakat. Atau yang karyanya lebih banyak di sukai oleh pembaca, yang karyanya banyak di komentari atau di rating terkadang membuat kita sedikit menciut. Itu wajar sih, tapi jangan khawatir dengan begitu kita bisa belajar dari mereka agar bisa mengorek isi otak kita lebih keras lagi dan tingkatkanlah imajinasi kita. Asalkan kita sudah jatuh cinta pada menulis itu sendiri, kita pasti akan terus semangat menulis tak peduli ada yang membaca atau tidak. Pertama kita menulis bukan untuk orang lain tapi untuk diri kita sendiri, apakah kau sudah puas asalkan sudah melahirkan sebuah tulisan? "menulislah dan biarkan tulisanmu membawa takdirnya sendiri" sebuah kutipan kalimat dari Buya Hamka yang sampai sekarang masih menjadi motto saya.

Kebuntuan juga sering mengintip di otak ketika hendak meneruskan bab dari novel yang di buat. Jika belum di mulai memang masih terus buntu, tapi bagi saya asalkan sudah saya tulis satu kalimat atau satu paragraf akhirnya....., ide itu akan mengalir dengan sendirinya. Itu sedikit kutipan saya soal hobi menulis yang sekarang sudah mendarah daging di dalam tubuh saya. Nah....., bagaimana dengan anda? Sudahkah anda menulis hari ini? Cobalah menulis karena menulis itu meyenangkan. Dan jatuh cinta padanya akan membuat anda semakin tak bisa lepas, apapun itu yang akan tulis...., selama tidak mengadung SARA loh!

*****

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun