Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dramaturgi dalam konteks Politik Gender di Indonesia

17 Januari 2025   13:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:52 21 0
Erving Goffman mengembangkan teori dramaturgi sebagai respons terhadap pengamatan mendalamnya terhadap interaksi sosial di era pasca Perang Dunia II, ketika perubahan signifikan terjadi dalam struktur sosial, ekonomi, dan politik. Sebagaimana dijelaskan oleh Smith (2006), teori dramaturgi lahir dari kepekaan Goffman terhadap dinamika urbanisasi, budaya massa, dan kontrol sosial yang menguat pada masa tersebut. Perkembangan masyarakat industri yang ditandai oleh urbanisasi cepat dan semakin dominannya media massa memunculkan kebutuhan baru bagi individu untuk menyesuaikan perilaku mereka dalam berbagai konteks sosial. Dalam kondisi ini, interaksi antarindividu menjadi lebih formal, teratur, dan berorientasi pada manajemen impresi, yang menurut Goffman, menyerupai aktor di atas panggung teater.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun