Timnas U-23 level permainannya sangat jauh dengan Thailand, Myanmar, Malaysia, Singapura, Vietnam. Timnas U-23 selevel dengan Brunei, Timor Leste, Laos dan Kamboja. Xavi mengkritik pola perekrutan pemain dan penunjukan RD sebagai pelatih serta Aji Santoso sebagai Asisten. Mereka adalah Pelatih yang gagal dan tidak ada prestasi yang membanggakan. Filosofi bermain, taktik dan strategi sangat buruk. Xavi hanya bisa berharap kepada Timnas U-19 asuhan Coach Indra Sjafri. Timnas U-19 akan mencatat sejarah bagi Indonesia. Timnas U-19 memiliki level permainan sejajar dengan Korea. Xavi sarankan PSSI tunjuk Indra Sjafri menangani juga Timnas U-23 untuk kedepannya. RD dan Aji, serta para pemain sebaiknya tunjukan permainan yang penuh determinasi di laga selanjutnya, meskipun gagal mencapai target. Akui kegagala n dan tetap berikan motivasi kepada para pemain agar terus berlatih tingkatkan level bermain. Xavi kecewa terhadap RD dan para pemain karena level bermain sangat rendah, stamina rendah, power rendah, kerjasama buruk, attack jelek, defence buruk, counter attack jelek, heading jelek, body balance buruk, kicking power jelek, kecepatan endurance jelek, short pass jelek, long pass jelek, akurasi umpan buruk. Xavi memberikan point E mendekati D, selevel dengan klub amatir Divisi III atau II di Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL