Mestinya kita semua sudah menyadari dan mahfum bahwa televisi berita yang satu ini hampir selalu menyajikan berita-berita "kritis". Alih-alih mengajak pemirsanya berpikir kritis, materi liputan, berita, reportase, diskusi, debat, tajuk, terutama soal politik, sosial, dan hukum, kerap mengangkat citra dan citarasa miring dan tendensius, serta bersifat konfrontatif. Berita kejatuhan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak bisa dilihat sebagai contoh terakhir. Eksploitasi tragedi dengan mengulang-ulang penayangan sehingga bisa menimbulkan mispersepsi yang dini perihal kualitas pesawat.
KEMBALI KE ARTIKEL