Seusai menolong anak kucing yang terperosok di selokan, Ardy melanjutkan perjalanannya menuju halte bus kota. Halte bus yang dituju Ardy letaknya di seberang perempatan jalan raya. Sebelum sampai diperempatan Ardy berhenti ada yang mengusik hatinya. Seorang lelaki tuna netra paruh baya maju mundur saat akan menyeberangi jalan. Tanpa diminta Ardy membimbing lelaki tuna netra itu menyebarangi jalan. Sesampai di seberang Ardy pun membantu lelaki itu naik bus kota yang diyakininya bus tujuan dari lelaki paruh baya itu.