Hentakan kakinya mulai mengema, mengintai satu demi satu tubuh yang berjalan lunglai menusuri lorong kehidupan. Kini langkahnya berhenti, mengendus aroma kenaifan dari satu arah yang tersembunyi, ia dekati dengan perlahan, dicermati seluruh sisinya, dan ia bergumam ditengah keramaian
KEMBALI KE ARTIKEL