Kini wartawan harian Inggris, The Daily Telegraph, mengisahkan pengalaman serupanya. Jurnalis asing tersebut bahkan menuliskan judul provokatif untuk artikelnya itu. "Bali arrest: Every corner in Kuta a drug store" demikian ditulisnya.
Jurnalis bernama Rosie Squires tersebut bercerita bahwa dirinya didekati oleh beberapa pengedar narkoba saat berjalan kaki di Jalan Legian. "Anda ingin membeli HP?" ujar seorang pria lokal kepada Squires. Ketika jurnalis tersebut menjawab tidak, pria tersebut terus bertanya. "Kaos? Kaos? Kokain?" kata pria tersebut.
Pertanyaan pria itu yang meloncat dari kaos ke kokain mengagetkan Squires sehingga wanita itu mengulang pertanyaan tersebut. "Kokain? Anda ingin kokain atau ganja?" kata pria itu lagi seperti dilansir The Daily Telegraph, Selasa (11/10/2011).
Dikatakan Squires, pria itu adalah pria lokal pertama yang menawarkan narkotika padanya. Setelah itu, dirinya didekati tujuh kali dalam waktu sekitar setengah jam saat menyusuri Jalan Legian. Menurut Squires, para pengedar itu tidak menyebutkan harga, mereka cuma mengatakan: "ganja? ganja?" atau "grass? grass?"
Dikatakan wartawan asing tersebut, masing-masing pengedar berpenampilan serupa. Terlihat fokus, pria-pria paruh baya yang memakai kaos dan celana jeans itu tampaknya hanya ingin mendapatkan uang. Beberapa pengedar bahkan sempat membuntuti Squires hingga beberapa meter sebelum kemudian berhenti.
Menurut Squires, bukan cuma dirinya yang didekati oleh para pengedar narkotika itu. Hal yang sama dialami Brooke Clifford asal Sydney, Australia yang pergi ke Bali pekan lalu. "Saya telah ditawari narkotika berulang kali setiap hari sejak saya tiba," kata wanita berumur 26 tahun itu.
"Para pengedar cuma duduk di pinggir jalan dan mengucapkan 'charlie?' atau 'grass," kata Clifford. "Di kelab-kelab malam, mereka menawarkan narkotika dengan memperlihatkannya pada Anda di tangan mereka. Saya langsung menjauh," tuturnya.
(ita/vit)