Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Mereka Ini yang Tak Menyukai Jokowi Jadi Presiden

23 Juni 2014   06:58 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:46 273 1
Mendekati Pilpres 9 Juli 2014, persaingan antara Capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK semakin memanas. Sayangnya persaingan ini memanas karena munculnya banyak raktek-praktek kampanye hitam yang jelas sama sekali tidak mendidik dan tidak mencerdaskan masyarakat. Jika dicermati, Jokowi-lah yang paling banyak menjadi sasaran kampanye hitam. Praktek kampanye hitam ini sangat jelas bahwa tujuannya untuk men-down grade Jokowi melalui isu-isu yang diharapkan dapat men-delegitimasi Jokowi melalui pembunuhan kharakter.

Meski sulit dicari siapa pelakunya, namun setidaknya bisa disimpulkan bahwa pelaku kampanye hitam ini adalah orang atau kelompok yang memang tidak menyukai dan tidak menginginkan Jokowi menjadi presiden. Jika ditelusuri, ada beberapa pihak yang tidak suka jika Jokowi jadi presiden, antara lain :

1. Birokrat Korup dan berjiwa rent-seeker. Meski tak semua, sudah menjadi rahasia umum bahwa birokrasi kita masih jauh dari kharakter "baik", yang terjadi justeru melekat dengan label-label malas, korup, selfish, tidak disiplin dan suka jalan pintas. Karenanya wajar kalau birokrat ini sering disbut "wereng cokelat' yang lebih banyak menjadi sumber persoalan daripada sebagai sumber solusi. Birokrat yang korup dan berwatak rent-seeker selalu menyukai kesemrawutan birokrasi, karena dalam kesemrawutan birokrasi selalu ada celah untuk berlaku culas menilap anggaran, memeras rakyat atau menyogok untuk mendapatkan jabatan. Maklum, birokrat seperti ini pada umumnya tak memiliki kapasitas untuk bersaing, sehingga kaum ini lebih menyukai jalan pintas untuk mendapatkan jabatan. Kehadiran Jokowi di SOlo dan di Jakarta sudah mempersempit ruang gerak golongan birokrat seperti ini. Melalui sistem rekruitment PNS yang transparan, fit and proper test serta transparansi anggaran, birokrat seperti ini mati kutu dan tak bisa berkutik. Oleh karena itu mereka semakin khawatir jika Jokowi menjadi presiden, sehingga sering menebar isu bahwa jika Jokowi jadi presiden maka gaji PNS akan dikurangi, tunjangan sertifikasi guru dihapuskan, remunerasi akan dihapuskan dsb. tujuannya hanya agar Jokowi tidak terpilih, dan mereka bisa melanjutkan kebiasaan busuknya.

2. Pengusaha hitam dan pengusaha nakal. Pengusaha nakal menyukai birokrasi yang ruwet, karena birokrasi yang ruwet mudah berpihak pada pengusaha yang menghalalkan segala cara. Birokrasi yang kotor sangat nyaman bagi pengusaha kotor untuk berkamuflase, karena sama-sama kotor. Negosiasi biasanya lebih cepat asal menguntungkan kedua belah pihak. Tak perlu ada transparansi, yang penting antara birokrat kotor dan pengusaha kotor sudah sepaham membagi keuntungan. Jika Jokowi terpilih menjadi presiden, maka praktek kotor para pengusaha hitam ini akan semakin tak memiliki ruang, sehingga mereka sering membuat isu atau rumor negatif yang ditujukan pada Jokowi.

3. Mafia dan Calo. Mafia dan calo, baik calo anggaran, calo proyek maupun calo pasar sangat menyukai pemimpin yang kotor, karena mereka lebih mudah bernegosiasi. Selama menjadi Walikota dan Gubernur, Jokowi sudah terbukti menjadi musuh bersama dari golongan ini. Calo anggaran tak bisa berkutik karena Jokowi menerapkan transparansi anggaran, calo proyek dan calo pasar pun juga dibuat tidak berkutik. Inilah kekhawatiran para mafia dan calo jika Jokowi menjadi presiden.

4.LSM-LSM hitam. Tak dipungkiri bahwa saat ini banyak LSM-LSM yang hidup dari ketiak birokrat korup. Birokrat yang seperti ini akan mudah 'digarap" oleh LSM-LSM yang tak berintegritas. Tidak jarang mereka justru membangun simbiosis sempurna untuk memainkan anggaran negara atau proyek-proyek tertentu.  Pemimpin yang konsen dengan membangun birokrasi bersih seperti Jokowi adalah ancaman serius bagi golongan-golongan LSM seperti ini.

5. Orang-orang gelap mata. Biasanya golongn ini diisi dari orang-orang yang tidak well-educated. Mereka hanya fanatik buta dan tak bisa membedakan mana yang benar-benar baik dan mana yang seperti baik, mana yang tegas bertindak dan mana yang hanya tegas bicara. Golongan ini setia membabi buta pada idolanya namun tak memiliki alasan yang kuat kenapa menduungnya. Kaum ini biasanya suka menghalalkan segala cara, apapun dilakukan yang penting lawannya kalah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun