Dewasa ini, seni dan estetika dianggap sebagai hal yang kurang penting peranannya, terutama di dalam sekolah- sekolah formal. Para guru lebih mengutamakan IPTEK dalam PBM sehari- harinya. Tanpa disadari, mereka melupakan peran seni yang dapat mendorong anak untuk berbuat hal- hal positif dan mendorong anak untuk mengembangkan bakatnya.
Seni merupakan hal yang dinamis, dimana seni mempunyai elemen konsep, elemen operasional, dan elemen sintesis.(Barret ; 1982). Banyak ahli yang berpendapat tentang definisi seni. Namun, secara umumseni merupakan serangkaian aktivitas manusia yang disimbolkan/ diwujudkan melalui hasil karya. Hasil karya dari suatu seni melibatkan seluruh pikiran, perasaan, untuk menggagas, memproses, dan menghasilkan suatu karya yang bernilai indah.
Nilai seni tidak pernah jauh dengan estetika. Seni akan terasa bernilai tinggi jika mempunyai estetika yang tinggi pula. Sehingga, unsur seni dan estetika mempunyai hubungan yang sangat erat satu dengan yang lainya. Estetika terdiri dari unsur apsolutisme, anarki, dan relativisme.
Apsolutisme merupakan sebuah penilaian yang tidak dapat ditawar lagi, Anarki merupakan penilaian yang yang diserahkan pada masing- masing individu secara murni, subyektif, dan tak perlu lagi tanggung jawab, sedangkan relativisme merupakan penilaian yang tidak mutlak, tetapi masih obyektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia pribadi.