Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ini Bukan Tahun 45

27 Oktober 2011   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:27 41 0

Tempat sampah itu masih bau darah Anyir mengalir menghujam rintih sesak Jelaga bekas pembakaran masih menyengat... hangat.... Menyerak bekas sandal jepit penuh lumpur kenistaan . Satu jam yang lalu... Terpaku... tersalib dalam haru biru

Telinga tertutup rapat

Nurai bergetar hebat

Tak terlihatpun satupersatu jiwa-jiwa malang berkelebat

Masih terus terjadi...

Lelah...keputusasaan...ketidakberdayaan...ketidakadilan...

.

Ini bukan tahun empat lima

Dimana darah sangat berharga

Ini bukan tahun empat lima

Dimana peluh diharagai dengan tepuk tangan keras berbangga

.

Ironis memang...

Berpuluh tahun menyebut diri merdeka

Namun tetes tangis rakyat jelata masih mengubang di aspal jalan raya

Kemunafikan menjadi baju istimewa

Harta dan tahta menjadi berhala

Keserakahan menjadi jubah yang membuatnya bangga

Lambang kesuksesan, katanya...

.

Masih kita bermimpi ??

Negeri yang aman makmur loh jinawi

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan keadilan bagi seluruh rakyat

Berdiri tegak dan berteriak

Adigang... Adigung... Adiguno

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun