Tangis yang kusimpan mengalirkan darah, Ramadhan di kota Tarim hanyalah suara timbul tenggelam. Mimpi mimpi salik terkubur tidak pada tempatnya. Zanbal tak menyediakan nisan wanginya. Hanya kaki telanjang di tengah terik yang terbirit birit menahan pasir pemakaman Zanbal. Daun mashoom, nisan wangi yang terus dikecup zahir penjuru alam menelusup retakan yang ku simpan. Tangis itu tak pernah menjadi air bening.
KEMBALI KE ARTIKEL