Sejak Pilkada (kemudian Pemilukada) langsung digelar tahun 2005 silam, sejumlah Wakil Kepala Daerah terpilih mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir. Alasannya macam-macam. Ada yang merasa tidak difungsikan oleh Kepala Daerah-nya; ada yang merasa tidak memiliki kecocokan dengan Kepala Daerah-nya. Bahkan ada yang mundur karena persiapan menghadapi kontestasi Pemilukada periode berikutnya sebagai bakal calon Kepala Daerah. Jadi, berniyat mau “naik kelas” kekuasaan, begitu ceritanya.