Selama dekade terakhir, Indonesia diwarnai dengan aksi-aksi politik aliran, yang bersemangat sektarian. Misalnya saja, setelah tak ada lagi penyeragaman awal dan akhir Ramadhan bagi umat Islam, toh dalam masa reformasi ini, penganut aliran atau tarekat Islam mendapat kebebasan mereka untuk beribadah, walaupun tak sama dengan waktu mayoritas Islam. Sesungguhnya, akar rumput masyarakat Indonesia ini, aliran seagama, ataupun berbeda agama, tidak pernah menjadi pemantik konflik. Bahkan kita sesungguhnya saling menghormati, dan hal itu adalah kekayaan yang telah dimiliki oleh Indonesia, sejak ia bernama Nusantara.