Disaat orang-orang dan keluarga besar lainnya tengah sibuk mempersiapkan hari besar esok hari, aku justru terpenjara dalam keheningan di sudut kamarku. Memandang buku harian yang sudah agak usang dalam genggaman tanganku. Aku manatap pilu buku tempatku mencurahkan segala isi hatiku dahulu. Aku membuka halaman tengah buku tersebut, saat terakhir kali aku menulisnya dan tak pernah lagi membukanya hingga saat ini. Tersisip setangkai bunga mawar yang sudah mengering, bunga terakhir yang di berikan olehnya beberapa saat sebelum takdir memisahkan kami.
KEMBALI KE ARTIKEL