Bagi kaum hawa, harga adalah segalanya. Apalagi belanja dapur. Uang senilai 500 rupiah sangat berarti. Apalagi jika selisihnya sampai ribuan. Pastilah ibu-ibu ini akan melenggang mencari harga termurah. "Eman-eman, bisa buat beli empon-empon dan cabe," begitu alasannya. Ya, masuk akal juga. Apalagi saat ini musim pandemi. Nah, untuk mencari harga termurah, tentunya harus ke pasar. Namun, rumus itu tak berlaku untuk keluarga kami. Bukan sok kaya. Tapi ada pertimbangan lain yang lebih masuk akal.
Kami menerapkan prinsip
: Tengok Tetangga!
KEMBALI KE ARTIKEL