Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Menikmati Surfing di Pulau Merah, “Kuta”-nya Banyuwangi

11 Juni 2013   22:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:11 3339 22

Wisata Banyuwangi makin mengeliat. Objek wisatanya semakin tertata. Destinasi baru gencar dipopulerkan. Salah satunya: Wisata Pantai  Pulau Merah. Terletak di Kecamatan Pesanggaran. Kira-kira 80 Km Selatan Kota Banyuwangi.

Tertarik dengan Pulau Merah, mumpung  ada libur sehari, maka  6 Juni lalu, pukul 3 dini hari saya dan 3 rekan meluncur ke Banyuwangi. Rencananya sih berangkat pukul 2 dinihari. Tapi terkendala hujan. Begitu hujan agak reda baru kami bisa berkumpul. Tak perlu buang waktu, kami segera berangkat. Harus  pagi-pagi karena jaraknya lumayan jauh. Kira-kira 6 jam perjalanan. Kalau tidak macet. Sempat kuatir juga ada kemacetan. Karena dua hari sebelumnya, jalur di Kawasan Hutan (Alas) Gumitir (Jember-Banyuwangi) yang berkelak kelok,  macet total dua arah karena ada Truk patah As roda belakangnya.

Alhamdulillah, perjalanan  pagi  itu lancar. Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Jember sudah terlewati. Lalu, disambut patung Penari Gandrung saat meninggalkan Alas Gumitir. Itu tandanya akan masuk wilayah Banyuwangi. Selepas Kalibaru, dan  Glenmore mentari mulai merayap naik. Menurut petunjuk seorang penambal ban, setelah Genteng, belok kanan. ”Ikuti saja papan petunjuk”, kata penambal ban yang ramah.

Jalan menuju lokasi walaupun agak sempit tapi lumayan mulus. Akhirnya  sampai di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Beli tiket 2500 per kepala. Parkir bebas. Lumayan murah. Maklum lagi promosi wisata he he he. Kawasan pantai Pulau Merah lumayan bersih walaupun menyatu dengan pemukiman nelayan. Beberapa rumah dan kedai berjajar di kiri jalan menuju pantai.

Pasir Putih dan Tanah Merah

Pulau Merah merupakan sebutan  untuk Pulau (Bukit) kecil yang ada di  pantai. Pantai Pulau Merah ini segaris dengan Pantai Teluk Pancer. Pulau (Bukit) ini sekarang ditumbuhi semak menghijau. Saat musim kering, semak meranggas. Dan tanah di Pulau itu nampak berwarna merah. Maka, disebutlah  Pulau Merah.

Pantai Pulau Merah memanjang ke Timur dan Barat. Pasirnya putih bersih. Di arah Timur ada Gunung  Tumpang Pitu. Konon kaya akan Emas. Ke arah Barat, Pantai Pulau Merah melengkung, dan di ujung sana kira-kira 3 kilometer bersatu dengan Pantai Teluk Pancer. Sungguh asyik berlama-lama duduk di pinggir pantai. Menikmati angin sepoi-sepoi dan alunan ombak yang datang silih berganti.

Sepintas, suasana Pantai Pulau Merah mirip  Pantai Kuta di Bali.Untuk menambah kesan “merah”, beberapa Kursi Pantai terpasang menyatu dengan Payung berwarna Merah yang menaunginya. Tentu saja untuk duduk atau tiduran, sambil menikmati angin sepoi-sepoi,  Anda harus bayar sewanya.

Menunggang Ombak

Banyuwangi sebenarnya punya G-Land atau Pantai Plengkung yang ombaknya mirip Hawaii. Ombaknya tinggi dan lautnya berkarang. Hanya peselancar profesional yang bisa menakhlukannya. Sedang ombak Pantai Pulau Merah sangat ideal untuk seluruh “kelas” peselancar. Pemula, amatir atau profesional. Tinggi ombak rata-rata 2 meter. Bergulung-gulung dengan teratur. Dasar pantai cenderung landai dan tak berkarang. Inilah kelebihan Pulau Merah. Nah, Pulau Merah makin eksotis dengan sajian penunggang ombak yang meluncur silih berganti. Maka untuk mempopulerkan Pulau Merah, 24-26 Mei kemarin, di tempat ini digelar Surfing Internasional.

Dengan ombak yang tidak terlalu keras, nampaknya Pantai Pulau Merah sangat layak untuk wisata keluarga. Anak-anak akan suka bermain pasir dan bermain air. Tapi saya tetap tidak menyarankan mandi di Pantai, karena Pantai ini  termasuk Pantai Selatan yang kadang sekejab bisa menjadi pantai yang ganas. Agaknya untuk antisipasi, petugas rescue pun siap di pinggir pantai bila sewaktu-waktu harus menjalankan tugasnya.

Teluk Pancer

Selepas menikmati keelokan Pantai Pulau Merah serta lihainya para peselancar menunggang ombak, sebaiknya tidak melewatkan mengunjungi Pantai di Teluk Pancer. Di kawasan ini para nelayan menambatkan perahu dan menurunkan  hasil tangkapannya. Tempatnya masih alami. Baunya memang agak amis. Khas pantai nelayan. Pasirnya juga putih. Dari tempat ini nampak dikejauhan, Pulau Merah dengan latar belakang Gunung Tumpang Pitu. Karena agak terpencil, tempat ini cenderung sepi. Lumayan nyaman untuk sejenak keluar dari hiruk pikuk dengan menikmati deburan ombak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun