Yaaah, naakk….(sambil menghela napas, si Bapak melanjutkan mentoringnya)….”Apa yang diajarkan Dosen-dosenmu di kampus itu kan sesuatu yang ideal, karena para dosen kebanyakan adalah makhluk akademis yang tidak punya pikiran politik”. Si Anak menyangkal : “Ah masa sih yang namanya para Dosen tidak memahami cara berpolitik, padahal kalo ada PILREK di kampusku dulu rasanya suasana pertarungannya mirip pemilihan kepala desa”.