Baru saja saya ceramah seputar pendidikan yang terkait dengan janin, bayi, serta anak. Janin berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘’bayi dalam kandungan’’. Di dalam Fathu al-bari, Imam Ibn Hajar al-Askolani menjelaskan, dinamakan janin, karena masih tertutupi (tersembunyi) (Fathu al-Bari 16/357). Jika sudah terlahir, maka ia akan dinamakan anak. Janin itu meliputi laki-laki dan perempuan. Sebab, saat ini pada usia tertentu, janin sudah bisa ditentukan jenis kelaminnya lewat tehnologi kedokteran. Sedangkan, pada dukun bayi, mampu mendeteksi lewat penggalaman selama menangani ibu hamil. Akan tetapi, walaupun alat super canggih dan penggalaman, kadang masih terdapat kesalahan di dalam menentukan jenis kelamin. Oleh karena itu, nama janin itu lebih tepat, sebagaimana yang diberitakan Nabi Saw.