PDI pernah menjadi dua, kubu Megawati dan subu Suryadi. Agar supaya tetap berbunyi PDI, maka pimpinan tertinggi PDI menabah huruf “P” yang artinya “perjuangan”. Begitu juga dengan benderanya yang berlambang banteng di tambah dengan “moncong putih”. Pecahnya PDI itu karena memang adanya intervensi pemerintahan Soeharta yang tidak ingin PDIP kuat dan solid. Dengan cara memecah inilah ahirnya PDI harus berjuang mati-matian dan bedarah-darah agar mendapat simpati rakyat.