Teriring salam dan do’a, Semoga Bapak/Ibu, Rekan-rakan yang berada di NKRI khususnya, dan umumnya yang ada di alam jagat raya dan dunia maya, Semoga semuanya dalam lindungan Tuhan YME, diberikan kesehatan, panjang umur, petunjuk, taufiq dan hidayah oleh Sang Khaliq didalam menjalankan aktivitas setiap saat, Amin.
Ijinkanlah kami melalui dunia maya ini menyampaikan keluh kesah, antara lain : kami adalah mantan karyawan partai golongan karya yang di PHK terhitung per 31 Maret 2011, 20 tahun lebih kami mengabdi di sana, kami mendapatkan surat ucapan terima kasih dan 3 (tiga) bulan honor, kami sangat kecewa ! dari keluarga, saudara, kerabat dan handaitaulan sangat tidak percaya mendengar kenyataan ini. Kami sudah berupaya sebelum surat kami kirim di blog ini, kami sudah SMS kepada beberapa orang pemangku kebijakan dipartai itu, ternyata sampai saat ini belum juga ada jawaban. Vox Populi Vox Dei (Suara Rakyat Suara Tuhan), Semoga Tuhan mendengar keluh kesah ini.
Kami menyadari partai golongan karya adalah partai yang besar, sebagaimana pengalaman yang kami ikuti pada HUT ke-33 tahun 1997 di penghujung kejayaan Orde Baru, pada saat itu setiap 10 orang yang mempunyai hak pilih adalah 8 orang menyalurkan aspirasinya atau pilihannya kepada Golkar, dan 2 orang menyatakan pilihannya kepada yang lain, karena waktu itu hanya tiga peserta Pemilu; Golkar, PDI, dan PPP. Daripada itulah beringin saat itu menyandang predikat single mayority/mayoritas tunggal.
Setelah reformasi digulirkan beringin dengan menggunakan jaket barunya “Partai”... Partai Golkar, hingga saat ini masih tetap disukai dan melekat di hati warga masyarakat, sebagaimana beberapa kali Pemilu selalu memperoleh dukungan yang luar biasa.
Lingkaran Survey Indonesia (LSI) mempredikasi Partai Golkar akan mendominasi pada Pemilu legislatif 2014 mendatang. Kamis (14/10/2010). Survey LSI diadakan pada akhir September hingga Oktober 2010. Jumlah responden 1000, berasal dari 33 provinsi. Melakukan metode tatap muka dengan sistem multistage random sampling. Margin of error plus minus, 3.2 persen. Apakah akan menjadi kenyataan ?