Saat bulan mulai menghilang engkau terbangun dengan tak ada rasa malas sedikitpun, kala itu radio yang tiap malam menemanimu kau matikan. Satu persatu tugas wajibmu kau kerjakan, memasak gula, jelly dll. yang kau perlukan di tempatmu usaha. Saat mentari mulai menampakkan sinarnya, dengan gagahnya kau berjalan menuju tempat yang menghidupi kau dan keluargamu tanpa rasa malas sedikitpun, yang kau tampakan sesampainya di kantin sekolah. Seribu kerjaan sudah menunggu tangan lembutmu. Satu, dua, tiga, empat sampai semuanya rapi engkau pun duduk sendiri, melamun menjalankan semua taqdir Tuhan dengan ikhlas, mudanya usiamu tak mengurangi semangatmu, dan pada saatnya, saat yang di tunggu datang juga.