Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Merekonstruksi Persaudaraan antar Keyakinan

24 September 2015   21:10 Diperbarui: 24 September 2015   21:10 31 0
Hidup di tengah pluralisme keyakinan, untuk kaum mayoritas, seperti saya bukanlah suatu tantangan yang berarti. Karena setiap lini kehidupan dalam berkeyakinan yang saya lalui masih banyak pendukungnya. Apalagi, dari kecil saya dibesarkan di lingkungan santri. Saya hidup di pesantren selepas lulus dari Sekolah Dasar. Selama enam tahun di Pesantren, yang saya rasakan adalah keberlimpahan dukungan keyakinan dari lingkungan dan golongan saya. Hal itu menjadi salah satu kebanggaan saya sebagai seorang muslim.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun