Saya merasa agak aneh aja sih dengan konstruksi berpikir penulis yang membangun penjelasannya berangkat dari "kepretan" Rizal Ramli atas beberapa kebijakan Menteri ESDM (Sudirman Said) seperti soal perpanjangan kontrak freeport, blok masela, listrik 35.000 mw; sebagai bentuk sikap tidak mendukungnya Rizal Ramli terhadap pemberantasan mafia migas (Petral) yang beberapa hari lalu disampaikan oleh Sudirman Said.
KEMBALI KE ARTIKEL