di Tenggara segerombol lagi bersepakat mengoyak-ngoyak matahari,
hampir seribu pagi
Sepenjuru mata angin berlomba mengobrak-abrik segala dengan gasing-gasing bertaringnya.
memporak-porandakan waktu
meluluh-lantakkan empedu
dan sejuta pasang cahaya yang leleh dari mata dan nyaris genangi tanah-tanah kuburan
Pori Bumi nyaris tuntas dihiasi liang-liang lahat,
nyaris dikerubungi lidah-lidah api neraka
kota-kota nyaris mengibar kavan ke sepenjuru ufuk
Di langit, para dewa putus asa dan hampir ketok palu,
hampir sepakat hentikan nadi waktu
hampir sudahi gema firman dan ayat-ayat Tuhan.
Hampir buru-buru menutup tirai senja-Nya, masih dengan keranda