Di pantai berangin itu kutemui engkau yang menunggu dengan gincu merah muda. Matamu menetaskan bara purnama di tenggara, seolah menghipnotis bangau putih yang berenang-renang bersama sekawanan kerbau di tepi lembayung dimana engkau duduk molek di atas batu membacai ombak yang pecah dimata kita, dan di bibirmu yang kian merona oleh senyuman bertubi-tubi.
KEMBALI KE ARTIKEL