Ketika berbicara kekayaan alam hasil bumi Kalimantan tentu tidak akan ada habisnya. Mulai dari batu bara, emas, minyak bumi dan lain sebagainya. Dari hutan jelas dihasilkan kayu sebagai komoditas utama. Bicara tentang jelas kayu banyak sekali jenisnya. Kebanyakan yang paling dikenal oleh masyarakat umum adalah kayu ulin, meranti, kapur, bengkirai, dan lembasung.
Namun ada satu lagi yang paling populer disini, tempat dimana saya tinggal ( Tanjung Selor Kab. Bulungan Kalimantan Timur ). Kayu itu adalah Kayu Gaharu. Kebanyakan orang menyebut kayu gaharu adalah kayu setan. Karena mengapa ?, alasan utama karena tidak semua orang bisa mendapatkannya dengan mudah. Diperlukan keberanian, tenaga, kerja keras dan hal yang paling utama adalah keberuntungan.
Pencari atau pekerja kayu gaharu rata-rata orang yang memilikinyali besar. Tidur ditengah hutan sampai 2 atau 3 bulan setelah mendapatkan apa yang dicari baru turun gunung. Bahkan tidak sedikit diantara para pekerja gaharu yang kembali dengan tangan kosong. Rata-rata pekerja gaharu yang datang di daerah kami adalah orang Ngawi Jawa Timur, orang Lombok Nusa Tenggara Barat juga ada sebagian kecil penduduk lokal sendiri.
Kayu gaharu tidak serta merta dicari pohonnya, di tebang lalu dibawa pulang begitu saja. Namun yang diambil adalah bagian tengah kayu tersebut yang sudah berserat dan berwana kehitam-hitaman ( Hati kayu atau Galih kayu ). Disinilah letak keanehan tersebut. Karena tidak semua kayu gaharu memiliki galih seperti yang dicari. Dari cerita salah satu pekerja gaharu yang saya kenal. Banyak diantara mereka yang menebang pohon gaharu namun tidak menemukan galih kayunya padahal pohon tersebut sudah berdiameter diatas 1 M lebih. Contoh keanehan yang lain, satu tempat sudah disisir oleh orang namun tidak di temukan pohon gaharu.Kemudian datang orang kedua mencari bisa mendapatkan banyak galih kayu gaharu di tempat yang sama. Mungkin semua ini sedikit naif, namun fakta membuktikan walau itu diluar batas pemikiran kita.
Pertanyaannya sekarang, mengapa kayu gaharu banyak dicari orang ?
Jawabannya sangatlah mudah, karena kayu tersebut berharga sangat mahal. Harga tergantung dari kualitas kayu tersebut, paling rendah per kilogramnya dibeli oleh tengkulak sebesar 15 – 20 juta rupiah. Sedangkan yang berkualitas super ( King ) harga per kilogramnya bisa mencapai 2 5 -35 juta rupiah. Cukup besar bukan ?, apakah anda tertarik ? Silahkan mencoba.