Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Sute Senja

23 Juni 2015   16:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 139 1
Paginya hilang entah, tertelan bumi pertiwi nan raya. Langitnya kini pun tak seperti langitnya dulu. Selalu tertutup oleh tebalnya embun walau kemarau. Satunya adalah dua baginya. Tak tahu kenapa kini mereka terpecah dan terlanjur sudah. Nasinya tak hanya menjadi bubur,tapi membaur lah dengan tanah. Semuanya tercecer, begitupun harga diri keduanya. Senjanya hanya fana, karena mereka tiada daya. Apalah itu daya mereka, ya hanya ini dan itu saja. Ibarat hidup, hanya seujung kuku, secahaya lilin dan sehelai benang. Bukannya mereka sekarat karena menua, lha wong nuraninya saja balita. Konyol memang,di usia nya yang memuncak uzur tapi polahnya menyedihkan. Begitulah kisah mereka, sepasang dara tanpa sayap dan tanpa muka. Dan hendak tertutup lah semua itu oleh ketegaran, keikhlasan dan ketabahan sukma semata.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun