Namun itulah sepak bola, bola itu bundar dan setiap tim harus siap berada di atas dan kadang pula di bawah.Masyarakat Indonesia tentu tidak percaya bahwa di bulan Agustus yang kita kenal dengan bulan kemerdekaan justru mendapat kado yang cukup menyakitkan.
Menjadi juara Piala AFF U-19 ternyata bukan berarti bisa menjadi juara HBT, hal tersebut merupakan kenyataan yang harus diraih dan gelar "Indonesia Macan Asia" juga berarti pupus begitu Timnas U-19 tersingkir dari HBT.
Tidak habis pikir mengapa negara Indonesia yang memiliki penduduk terbesar dan mempunyai wilayah paling luas di asia tenggara justru "mudah" dikalahkan oleh negara tetangganya sendiri yang notabene memiliki penduduk lebih sedikit.
Tersingkirnya Timnas U-19 merupakan bukti nyata bahwa kita tidak boleh jumawa dengan negara-negara tetangga kita.Brunei, Vietnam dan Kamboja adalah contoh nyata bahwa mereka tidak pernah puas dan tidak pernah menyerah dalam bertanding.
Alhamdulillah, Timnas U-19 tidak jadi ikut turnamen COTIF di Valencia.Tak bisa dibayangkan kekalahan yang mereka peroleh nantinya jika melawan negara tetangga saja Timnas U-19 dibuat tidak berdaya.Sudah saatnya Timnas U-19 mengevaluasi seluruh menu latihan yang mereka lakukan.
Bukan hanya menu latihan yang harus dievaluasi namun juga Tur Nusantara yang mereka telah jalani selama ini apakah benar-benar efektif dapat mengangkat mental para punggawa Timnas U-19 atau hanya sekedar pertandingan mencari duit semata.
Tur Nusantara yang Timnas U-19 jalani memang mungkin membuat bosan para pemain, karena setiap mereka bertanding ke suatu daerah sudah barang tentu dielu-elukan oleh para penonton dan hal tersebut bisa saja menjadi beban berkepanjangan.
Biar bagaimanapun juga Timnas U-19 merupakan aset bangsa Indonesia di masa yang akan datang.Usia mereka masih muda dan masih ada waktu untuk membenahi tim ini guna menyambut Piala Asia U-19.Semoga ALLOH SWT memberikan yang terbaik buat Timnas U-19 di masa yang akan datang
