Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Aku, Dirimu, dan Dirinya

3 Januari 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01 248 0
Maafin aku sal, maaf banget. Sally terduduk membaca sms dari sahabatnya itu. Dia terus memikirkan apakah sikapnya telah benar. Dia jadi teringat kejadian 2 minggu yang lalu.

Hari senin yang terik, membuat anak-anak untuk malas beranjak kesekolah. Seperti biasa hari senin adalah hari untuk upacara bendera. Anak-anak dengan malasnya menuju lapangan untuk mengikuti acara tersebut.

“ Busyet, panas banget ni hari, kalo tau kaya gini, tadi ku di uks aja” kata Indah teman Sallly.

“ Ya udah sana aja kamu ke UKS, paling dapat ‘point plus-plus’ dari bu Sarah,hahahahaha”. Kata Rey diikuti tawa teman yang lainnya.

Hari itu entah kenapa Sally jadi pendiam, tidak ceria seperti biasanya. Terik matahari ternyata tidak seterik semangatnya. Temannya tertawa-tawa, ngobrol sana-sini, sally hanya diam saja. Entah kenapa perasaannya tidak enak seakan-akan pertanda bahwa sesuatu akan terjadi pada dirinya.

“ Sal, woy, mikirin apaan si? Pasti mikirin nata ya? Ayo,ayo ngaku. Nata oh nata wajahmu bagai martabak terang bulan, badanmu bagai Ade Namnung dan senyummu bagai Mpok Nori, oh Nata”. Kata Surti lebay membuat teman-temannya tertawa terbahak-bahak. Dan Sally hanya tersenyum dan berkata “ Apaan si”.

“ Upacara bendera Senin, 13 Desember 2010 segera dimulai”. Kata dari pembawa acara menghentikan obrolan mereka.

Upacara pun berjalan hikmat. Sampai di ujung acara tiba-tiba ada pengumuman dari ketua OSIS, Irfan. “ Setelah upacara ini selesai diharapkan, teman-teman tidak membubarkan diri terlebih dahulu karaena saya teman saya ingin menyampaikan hal yang penting kepada orang yang dia sayangi.

“Wuis,wit,wit, ‘nembak’ tuh”. Suara anak riuh rendah mendengar pengumuman dari Irfan.

“Tenang-tenang dulu kawan, tenang”. Kata Irfan berusaha menenangkan. Teman-teman pun akhirnya tenang. Irfan pun memnggil grup marching band untuk masuk ke lapangan.

Grup marching band masuk anak-anak pun bertepuk tangan.

“Kira-kira sapa ya ndah yang nekat banget nembak ditengah-tengak anak kelas 1-3” tanya Surti ke Indah.

“ Ga tau”. Jawab Indah.

“ ya ampun so sweet banget, gentle banget tu cowok, pengin, kalo ku jadi cewek yang beruntung ditembak seperti itu langsung ku terima” kata Rey berharap.

“ngarep lu rey” kata indah

“ Iya bener mupeng kamu rey” timpal Surti.

“Ye, biarin, emang so sweet ko iya kan sal?”bela Rey.

“ Norak malah kata ku” kata Sally tidak membela Rey, teman-teman yang lain pun tertawa melihat Rey tidak ada yang membela.

“ hahaha, kalo Sally yang dapat itu mungkin anggota marching band nya dah dikarete satu-satu”. Kata Indah menimpali.

Sally adalah siswi yang cantik dan jago karate. Dia merupakan atlet karate tingkat nasional. Tak jarang laki-laki yang mencintai dia memilih mundur dan menggumi dia diam-diam. Walaupun demekian Sally tidak pernah sombong dan bahkan tidak pernah membeda-bedakan teman. Dia berteman dengan siapa saja.

Anak-anak kelas satu dengan muka spechles  menonton marching band yang membawakan lagu cinta dengan seksama, seakan-akan menonton acara stasiun telivisi swasta secara langsung.

“ Pasti itu buat nembak aku” kata Rena kapten tim chers dengan percaya dirinya.

“ Cuih, siapa lagi yang mau sama kamu” lata Surti menimpali.

“ Hih, biarin daripada kamu surti nama pembantu, dari namanya aja ga kejual banget” balas Rena.

Mendengar ucapan Rena, Surti pun menjadi gerah. Dia tidak terima, ketika dia ingin membalas ucapan dari Rena, tiba-tiba spanduk yang dibawa oleh mayoret pun dibuka. Semua orang kaget melihat tulisan yang ada di spanduk tersebut. Melihat nama yang terpampang dispanduk tersebut. Terutama sally dan kawan-kawan.

I LOVE U SALLY WIRAMAYANTI.

“Wah..”

“Ya, ampun..”

“Gila...”

Berbagai komentar terucap dari mulut anak-anak melihat hal tersebut.

Dan dari balik spanduk itu terlihat Nata membawa bunga berjalan lurus ke arah Sally. Sally yang masih bengong, tetap berdiri terpaku dibarisannya. Seakan-akan ada lem diseptunya yang membuat dia tidak beranjak dari tempatnya. Mengetahui Nata ingin menghampiri Sally, teman-teman yang ada dibarisan depannya pun membukakan jalan buat Nata. Nata pun memberikan bunga yang ada ditangannya dan mengajak sally ketengah lapangan. Dengan pasarah Sally mengikutinya.

Teman-teman Sally yang kaget tidak menyangka seorang Nata kapten dari takraw yang cuek nembak Sally dengan cara seperti ini. Tersadar dari kekagetannya, Sally menatap teman-temanya meminta penjelasan tentang apa yang terjadi pada dirinya. Teman-temanya dengan serentak mennngelegkan kepala bertanda mereka tidak mengetahui hal ini.

Nata menerima mix yang diberikan oleh Irfan, dengan jelas dan penuh percaya diri Nata berkata “Sally Wiramayanti, anak kelas 11 IPA3, maukah kamu menjadi pacarku”

Gemuruh anak-anak menambah suasana ramai hari itu. Sally bingung dan tidak menyangka Nata bakal nglakuin ini semua. Dia tahu dari tahun pertama Nata menyukai dirinya dan mendekati dirinya. Berkali-kali Nata menyatakan cinta kepada Sally, berkali-kali Sally pun menolaknya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu Sally mulai sayang kepada laki-laki yang tinngi nya sekitar 175cm, berparas menwan dan berbadan atletis itu. Sally kira pada saat awal masuk kelas 11, Nata telah melupakan dirinya.

Sally pun terdiam lama.

“terima,terima,terima” teriakan anak-anakmembuyarkan lamunannya.

Nata dengan sabar menunggu jawaban dari Sally. Irfan memberi aba-aba kepada anak-anak untukk diam sejenak, agar jawaban Sally dapat terdengar.

“Sal, gimana” tanya Nata.

“mmp, gimana yak.. maafin aku Nat” kata Sally, ucapan Sally itu mebuat Nata dan teman-teman yang menyaksikan sedih. “maafin aku Nat, aku ga bisa nolak kamu” sambung Sally lagi

Tepukan dan sorak sorai anak-anak langsung membahana. Raut muka Nata pun berubah menjadi bahagia. Tapi diraut muka Sally terlihat keraguan, ada hal yang dipikirkannya seetelah menerima cinta dari Nata.

Setengah berbisik kepada Nata. Sally berkata “ norak kamu nat, gila, mau njatuhin reputaasi aku apa” . Nata pun hanya tertawa. Walaupun Sally cantik tapi dia juga terkenal judes dan cules dalam berbicara.



“suatu saat aku yakin Nata bakal balik sama aku” kata Niki sahabat Sally dengan penuh percaya diri.

Sally terus menerus ingat ucapan sahabatnya itu yang dikatakannya sebelum pindah ke Medan. Nata adalah pacar pertama Niki, sekaligus juga cinta pertamanya. Hubungan Nata dan Sally putus pada saat kelas 3 SMP. Nata dan Niki merupakan teman satu sekolah, sedangkan Sally berbeda sekolah dengan mereka. Sally dan Niki bersahabat sudah dari kecil karena rumah mereka yang bersebelahan. Mereka selalu bermain bersama.

Pada  awal mula Niki baru jadian dengan Nata, Niki pun cerita tentang segala hal tentang Nata, tetapi Sally tidak pernah  bertemu dengan Nata. Dia cerita dengan penuh semangatnya, sebagai sahabat Sally ikut senang melihat sahabatnya bahagia.

Sampai suatu hari Sally mengerti bahwa Nata jadian dengan Niki hanya terpaksa, dia tidak benar-benar menyukai dan menyayangi Niki secara tulus. Semuanya karena teman-teman Nata yang memaksanya menembak Niki.

Bip.bip. handphone Sally berbunyi

1  New Message

Sally, liburan semerter ini aku maen ke Semarang. Dah lama ga ketemu kamu.hihihihi

From niki

Sally pun kaget menerima sms tersebut, antara senang dan takut. Takut Niki mengetahui hubungannya dengan Nata.

Siap, tidak siap Niki harus mengetahu hubunganku dengan Nata, toh dia juga sudah punya Ali, kata Sally dalam hati.

Sally pun membalas sms dan menyusun rencana untuk menceritakan kisah cintanya dengan Nata.

Setibanya di Semarang Niki langsung antusias menceritakan tentang Nata. Bahwa dia kangen dengan Nata dan sebagainya. Orang yang ingin dia temui pertama adalah Nata selain Sally. Sally belum sempat menceritakan tentang hubungannya dengan Nata pun bertambah bingung. Apa yang harus diperbuatnya.

Dan Sally pun memilih diam untuk sahabtnya tersayangnya tersebut. Dan dia tahu apa yang akan terjadi jika dia menutupi ini semakin lama, sahabatnya akan semakin terluka.



Sudah 2 hari Niki tidak pulang kerumah Sally, baju dan koper-kopernya pun tidak ada. Sally terus memikirkan keberadaan niki tersebut. Diteleponnya keluarga di Medan menjawab Niki belum pulang kerumahnya.

“Heh, bengong” kata Nata mengagetkan Sally.

“Nih eskrim nya,aku yakin Niki dah dewasa, dah gede dia pasti bisa jaga dirinya” kata Nata seakan-akan tahu apa yang dipikirkan Sally.

“Apa mungkin Niki tahu hubungan kita nat?”, tanya Sally.

“ Kalaupun dia tahu aku yakin dia bisa terima dan berpikiran dewasa, toh dia dah punya Ali pacarnya, dia ga berhak untuk memiliki aku lagi dong” kata Nata menenangkan.

Bip,bip. Bunyi sms Sally

Selamat yak 

From Niki

Deg hati Sally berubah tak karuan.

Sally pun membalas

Selamat apa nik??kamu dimana??

NIKI

Selamat atas jadian kamu sama nata, ku ada dihotel.

SALLY

Maaf nik..aku ga bermaksud nyakitin kamu..

Hotel mana nik,perlu aku jemput?

NIKI



SALLY

Nik, kamu dimn?

Niki tak lagi membalas sms nya.

Hanphone Nata pun berbunyi,menandakan ada sms masuk

NIKI

, sakit banget rasanya...

Sally bingung dan termenung dengan sms dari Niki tersebut. Tanpa pikir panjang Sally langsung sms Niki lagi.

Nik, aku harap persahabatan kita tidak akan putus karena hanya masalah ini, aku harap kita dapat terus bersahabat selamanya.

NIKI

Maafin aku sal, maaf banget.

Sally terduduk membaca sms dari sahabatnya itu. Dia terus memikirkan apakah sikapnya telah benar. Perasaannya sekarang campur aduk, tidak karuan. Dia telah kehilangan sahabat yang paling dia sayang.

“Tidak ada persahabatan yang sempurna didunia ini yang ada hanya orang-orang yang sebisa mungkin berusaha mempertahannya, dan kamu telah berusaha sal” kata Nata.

Sally pun menangis.

THE END

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun