Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

"Lelaki Paruh Baya di Sekolah Tua"

3 Mei 2012   03:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:48 84 0

Kaki kecil nya tak pernah letih untuk melangkah menuju sekolah tua itu. Sepertigubuk yang telah lama ditinggal oleh penghuninya. Meja dan kursi enggan menyatu dengan kakinya. Papan tulis hitam di dinding masih berdebu oleh kapur. Loteng triplek yang lepas melambai-lambai diatas kepala lelaki paruh baya itu. Dinding yang terbuat dari papan mulai berlubang dimakan rayap. Namun, semua itu tak menyurutkan langkahnya untuk berbagi ilmu dengan murid-muridnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun