Dulu.. aku selalu memohon kepada Tuhan, agar  bagaimana dan apapun keadaannya tak akan ada alasan apapun yang bisa memisahkan kamu dari hidupku, dari segala keceriaanku, tapi mulai detik ini aku menyerah.. aku pasrah atas segala apapun keputusan yang dijatuhkan Tuhan atas takdir kita, bukan.. tapi atas takdirku tentang kamu.. karena dari sekian detik, sekian menit bahkan sekian bulan aku mencoba tersadar, aku lah orang yang paling bersalah atas semua ini, atas setitik hal yang menjadikanku sehancur ini,, tapi.. aku tahu betul kamu yang merasakan kehancuran itu lebih dulu dan lebih parah dariku.