Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Menulis Semudah Melamun

18 Januari 2014   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:42 140 3
Pernah nggak mengalami, suatu saat ketika sedang berdiam diri, tiba-tiba teringat sesuatu? . Kemudian tanpa kita sadari pikiran kita sudah berkelana kemana-mana membayangkan tentang apa yang kita lamunkan. Kita bahkan tidak bisa ingat sudah berapa lama dan sampai kapan kita melamun, sampai ada teman atau orang di dekat kita yang tiba-tiba menegur dan membangunkan kita dari lamunan.


Demikian juga ketika kita berkumpul dan bercerita kepada teman dekat, kita bisa bercerita dengan lancar sekali. Kita dapat menceritakan setiap detail kejadian dengan runtut tanpa ada yang tertinggal bahkan sampai memperagakan cerita kita untuk meyakinkan teman kita yang mendengar. sampai-sampai tanpa kita sadari beberapa jam terlewat karena serunya bercerita.


Melamun ataupun bercerita, setiap kita pasti pernah bahkan sering melakukannya bukan? kita melakukan kedua aktivitas itu dengan sangat asyik. Karena asyiknya kita bisa melakukannya dengan sangat lama seakan-seakan jika kita tuangkan kata-kata yang kita ucapkan dalam hati ketika melamun, atau kata-kata yang kita ceritakan kepada teman kita itu ke dalam sebuah tulisan, maka akan jadi sebuah tulisan yang panjang dan komunikatif, mudah dipahami. Tapi kenapa ya, ketika suatu saat guru memberi kita tugas untuk menulis karangan, atau membuat karya tulis, tiba-tiba saja kita bingung, buntu tidak punya ide, dan merasa berat sekali?


Ketika bercerita atau melamun, kita tidak merasa terbebani sama sekali. Kita tidak takut salah mengucapkan kata-kata kepada teman dekat kita. Pun ketika mengucapkan kata-kata di dalam hati ketika melamun, tidak ada yang menilai kata-kata kita salah atau benar. Itu sebabnya kita bisa melakukannya dengan sangat mudah, tanpa hambatan, tanpa bingung memilih pilihan kata yang tepat, tanpa bingung harus mengawali dari mana atau melanjutkannya seperti apa. Padahal melamun, bercerita, dan menulis, ketiganya sama-sama pekerjaan menyusun kata.


Seharusnya menulis bisa semudah kita sedang bercerita atau melamun. Untuk memudahkan proses menulis, kita harus mempersepsikan kita sedang bercerita kepada teman dekat atau sedang melamun. Untuk membiasakan menulis, janganlah terbebani bahwa tulisan kita harus hebat, harus berbobot. Kita tulis saja dulu apa yang ingin kita katakan sebanyak kita biasa bercerita kepada teman atau kepada diri kita sendiri di dalam hati. Itulah yang mungkin disebut menulis dari hati. Yang penting menulis. Apa yang ingin kita tulis, maka tulislah. Menulis, menulis, dan menulis hingga menulis menjadi aktivitas harian kita. Apa saja yang muncul dalam pikiran kita, kita tulis. Bisa kita mulai dengan mencatat kegiatan sehari-hari di buku harian, menuliskan puisi sederhana dengan mendeskripsikan sesuatu di sekitar kita, atau menulis cerita super pendek tentang kejadian seru yang kita alami, dan lain-lain.


Nah setelah kita berada pada level terbiasa menulis, barulah, rugi jika kita tidak meng-upgrade atau meningkatkan level menulis kita sehingga kita bisa menulis dengan bagus. Untuk menulis dengan bagus, tentu saja kita harus rajin membaca. Membaca membuat kita memiliki banyak pengetahuan yang nantinya dapat kita tuang ke dalam tulisan kita. Membaca membuat kita tahu tentang banyak fakta dan dapat memudahkan kita menganalisis masalah, menawarkan solusi, atau memberikan opini yang dapat kita pertanggung jawabkan.


Selain harus banyak membaca untuk memperkaya isi tulisan kita, kita juga perlu belajar mengenai kaidah menulis yang baik. Tata bahasa, Susunan kalimat, pilihan kata yang kita gunakan, haruslah tepat, meskipun bisa jadi masing-masing orang memiliki gaya berbeda untuk menyusun kata-katanya menjadi tulisan. Bahkan penulis-penulis terkenal, terutama para novelis, memiliki keunikan sendiri-sendiri yang justru menarik minat pembaca untuk membaca karya-karyanya. Yang paling penting dalam menulis, masing-masing paragraf yang ada dalam tulisan kita haruslah saling berkaitan dan nyambung. Gagasan-gagasan yang ada dalam setiap paragraf harus terurai dengan sistematis.


So, don’t think writing is hard! All we need to do is just write, and write, and write. Jangan berpikir menulis itu susah. Ketika tiba-tiba ada kata “twing!” di pikiran kita, ketika tiba-tiba ada inspirasi muncul untuk kita bicarakan dalam hati, let’s write! Jangan abaikan pikiran-pikiran itu hingga hancur menjadi debu. Kita tulis dan buat pikiran itu menjadi sebuah karya. Karya yang terdokumentasi, yang bisa saja menjadi nasehat untuk diri kita di suatu saat, terlebih lagi jika tulisan kita mampu pula menginspirasi dan membuat orang lain menjadi lebih baik. Sungguh sebuah amal jariah yang insya Allah akan mengalir terus sampai kita tidak lagi memiliki nyawa sekalipun. So let’s start it right now! Ayo kita menulis!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun