Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Kritik dalam Demokrasi

15 Februari 2013   06:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:17 2172 1

Memasuki tahun 2013 intensitas ketegangan politik mengalami peningkatan. Tanda-tanda silang sengketa sudah dimulai, diantaranya muncul protes saat penetapan partai politik peserta pemilu 2014 oleh partai politik yang tidak lolos verifikasi, berlanjut dengan keterlibatan sejumlah pengurus teras partai politik dalam kasus korupsi dan akan diteruskan dengan debat sengit lainnya serta tidak ketinggalan kemunculan iklan politik akan lebih rajin menyapa pemirsa televisi. Dalam situasi seperti ini saling lempar kritik ramai dilakukan, bahkan menjadi pemikat kegiatan politik. Namun kritik-kritik yang mengemuka perlu dicermati dengan teliti, karena kritik sering mengalami distorsi. Kritik dalam politik praktis banyak menyimpang, karena bercampur dengan cibiran dan gunjingan. Dua kata terlarang dan harus dihindari dalam perilaku politik. Salah satu contohnya, saat budayawan Sujiwo Tejo mengintrupsi seorang pembicara pada acara diskusi di televisi, karena mengkritik fisik seorang pejabat. Tejo mengingatkan bahwa yang perlu dikritik adalah pikiran dan kebijakan, bukan tubuhnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun