Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Resensi: Sjahrir Peran Besar Bung Kecil

20 November 2010   04:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 1284 0

Terbuang dari satu penjara ke penjera lain. Baik dimasa pergolakan dan revolusi kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan. Hingga terpuruk dalam pengasingan dan terpental dan pergi selama-lamanya dari bumi merdeka yang diperjuangkannya dengan peluh pepedihan yang terpendam.

Yang yang terlihat hingga saat ini, sejarah begitu kerdil memandangnya. Pikiran dan jasanya pun secuil saja ditonjolkan. Padahal, perannya diawal kemerdekaan, telah membuka mata dunia, bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945, telah terbentuk sebuah negara berdaulat yang bernama Indonesia.

Syahrir, adalah orang pertama yang mempublikasikan Indonesia ke dunia internasional. Hasil dari upaya mentransmisikan kedaulatan Indonesia ke dunia internasional itu, pelemik seputar penyerahan kedaulatan dari Belanda ke Indonesia terselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama melalui penanganan Dewan Keamanan Perserikata Bangsa-Bangsa (PBB). Hal tersebut dilakoni Sjahrir pada 14 Agustus 1947 di Lake Success, New York Amerika Serikat. Di depan negara negara-negara anggota PBB, Sjahrir menyampaikan ihwal kemerdekaan Indonesia secara lantang, sembari mengingatkan pada negara luar ihwal keperkasaan Indonesia dalam epos kejayaan Majapahit.

Syahrir mengurai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian, secara piawai Syahrir mematahkan satu per satu argumen yang sudah disampaikan wakil Belanda, Van Kleffens. Dengan itu, Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangan kedaulatannya di gelanggang internasional.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun