Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Gepeng Puntung Palsu yang Nekat dan Berani

16 Agustus 2012   03:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:41 285 1
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah, Dinas Sosial (Dinsos) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pemerintah (Pemko) Kota Pekanbaru terus gencar melakukan razia gepeng, pengemis. Razia petugas gabungan dari Dinsos dan Satpol PP ini dilakukan untuk meminimalisir peredaran gepeng dan pengemis di Kota Pekanbaru menjelang Idul Fitri.
Razia gabungan yang dilakukan petugas dengan berpatroli menelusuri jalanan di Kota Pekanbaru, petugas Dinsos dan Satpol PP hanya menemukan satu orang yang berpura-pura puntung.

Gepeng putung palsu yang seringkali menjalankan aksinya di depan Mal SKA Pekanbaru ditangkap petugas untuk yang ketiga kalinya ditempat yang sama dan orang yang sama. Karena sebelumnya gepeng puntung palsu ini sudah pernah ditangkap petugas dan di pulangkan ke kampung halamannya.

Kepada petugas si gepeng puntung palsu mengaku tinggal di Jalan Arjuna Sukajadi, Pekanbaru. Padahal sebelumnya si gepeng puntung palsu itu mengaku tinggal di Medan, Sumatera Utara.

Tergolong gepeng yang nekat dan berani. Meskipun sudah tiga kali berhasil di amankan aparat namun masih saja berani melakukan aksi yang sama "pura-pura puntung" untuk mengelabui para pengguna jalan.

Tetapi anehnya perbuatan gepeng yang berpura-pura puntung ini tidak diketahui oleh keluarganya. Pihak keluarganya mengaku anaknya meminta izin untuk bermain-main diluar rumah. Pihak keluarganya juga tidak tahu menahu kalau anaknya jadi gepeng di jalanan. Bahkan pihak keluarganya tidak tahu menahu aksi anaknya walaupun sudah tiga kali ditangkap petugas.

Menjelang Idul Fitri pengemis, dan gepeng semakin marak, mulai dari yang kecil sampai yang dewasa. Maraknya pengemis dan gepeng terkadang keberadaan mereka membuat masyarakat resah.

Memelas kasih kepada orang lain dengan berbagai cara, ada yang pura-pura buta, ada yang puntung (kayak si puntung), ada pincang jalannya ngesot kayak suster ngesot, bahkan ada yang pura-pura hamil.

Keberadaan mereka juga terkadang membuat masyarakat muak dan miris melihatnya. Tapi terkadang aksi mereka memelas kasih membuat orang merasa iba. Namun aksi mereka juga terkadang membuat orang lain marah. Karena seringkali ketika melakukan aksi memelas, memasang tampang kayak ayam penyakitan mendadak marah dan protes. Karena dikasih uang receh (gope-gopean). Kalau dikasih uang yang nominalnya besar langsung sembuh, cengar-cengir, loncat-loncat meskipun tadi susah setengah mau hidup jalannya. Bersungut-sungut kalau dikasih uang yang nominalnya kecil.

Beginilah potret kehidupan masyarakat di negeri yang sangat kaya raya ini. Semakin hari semakin banyak masyarakat yang beralih profesi jadi pengemis. Ironis memang meskipun negeri ini sangat kaya akan SDA yang melimpah ruah tapi kehidupan masyarakat negeri ini masih dibawah garis kemiskinan. SESUATU BANGET JADI PENGEMIS DI NEGERI YANG KAYA RAYA.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun