Dua hari setelah lebaran, Gunung Rokatenda mendetumkan kembali  letusannya. Berdasarkan nara sumber dari masyarakat setempat masih terdengar letusan-letusan kecil yang mengeluarkan awan panas dari puncak gunung setinggi 600 meter ke udara. Dilaporkan 6 orang tewas dan 3000 warga di pulau Palue diungsikan (Sumber BBC). Pada bulan Februari 2013, FGMI PEDULI menyalurkan bantuan untuk meletusnya Rokatenda bekerja sama dengan DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa sebagai badan penyalur donasi sebesar Rp. 10 JUTA rupiah ke lokasi bencana terjadi.
Penyaluran bantuan FGMI PEDULI ROKATENDA BATCH #2 pada tanggal 16 Agustus 2013 sebesar RP 10 juta rupiah berupa logistic dapur umum dan program pemberdayaan pengungsi melalui keahlian tenun khas Nusa Tenggara. Penerima manfaat sebanyak 57 KK 230 jiwa. Kain tenun merupakan penghasilan atau keterampilan lain yang dimiliki pengungsi setelah berkebun. Mereka tidak dapat berkebun karena kebun mereka rusak pasca erupsi Rokatenda. Maka diinisiatifkan memberikan bantuan pemberdayaan pemulihan ekonomi untuk mempercepat proses pemulihan dini korban. Bantuan ini hasil kajian bersama BPBD dan Lembaga Kemanusiaan lainnya yang ikut membantu.
