Kita mencintai Andrea karena kita membaca karyanya, dan dalam kaaryanya, Andrea memang mempesona, lihai tambah picik. Kekaguman dan ketertundukan kita pada karya-karya Andrea menjadikan kita patuh pada Andrea dan akhirnya menjadikan dia bagian dari pembicaraan kita di warung kopi atau dalam diskusi.
Saya adalah salah satu yang memuja Andrea melalui karyanya, walaupun kadang terdengar gosip miring seputar Andrea, masalahnya memuja orang dengan menggunakan refeerensi karya kukira agak miring, karena kadang karya memiliki sayap yang bisa terbang lebih tinggi dibandingkan realitas empunya cerita. Apakah yang terjadi jika saya yang nota benenya memuja Andrea dari karyanya akhirnya bertemu dengan dia? semoga kita tidak menyanjungnya dengan harga yang tinggi.
Aku dan Andrea adalah lelaki, kami berbeda, Andrea mempunyai karya dan saya yang membaca karyanya. Andrea mampu menguasai ceritanya dan saya ini anak yang harus terpukau dari karyanya. Andrea adalah anak melayu sementara aku makassar. Maka bisa kau simpulkan kawan bahwa aku dan Andrea tidak memiliki persamaan melainkan asosiasi, dimana kami terikat suatu sistem komunikasi yang bersifat pribadi.
Itu saja, besok pasti ada orang yang menggantikan Andrea, anak melayu ini, di hati para pembaca !!!