Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Pendatang di Negeri Sendiri

15 Januari 2015   06:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:07 38 0
Pendatang di negeri sendiri, begitulah kira-kira sebutan bagi sebagian masyarakat yang terlahir di tanah orang. Kenapa sebutan itu ada? Sejak kecil tentu kita selalu diberi pemahaman baik dari guru atau orang tua kita bahwa kita hidup di negara kesatuan republik indonesia. Negara yang katanya gemah ripah loh jinawi, subur tanahnya dan luas lautannya. Negara yang memiliki beribu-ribu pulau, berpuluh-puluh adat budaya, suku bangsa dan agama yang terbingkai dalam satu kesatuan bhineka tunggal ika. Negara dengan berjuta-juta penduduk yang  ramah-ramah dan suka bergotong royong. Itulah kira-kira gambaran indonesia dan tentu kita mengetahuinya sekarang. Sebagai bangsa yang terlahir dari keberagaman, tentu terdapat tekat bersama untuk bersatu saling memiliki, menjaga dan memajukan bangsa ini dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada demi kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Atas dasar dan tekat itulah tentu rasa saling memiliki sebagai warga bangsa atas negara ini harus ada dan selalu ditumbuhkan. Sehingga dimanapun kita berada di wilayah NKRI ini tentu kita merasa berada di negeri sendiri, tanah sendiri.

Tapi negara indonesia yang katanya luas dan kaya ini belum sepenuhnya mampu mensejahterakan penduduknya. Ketimpangan sosial, ekonomi dan pendidikan terjadi dimana-mana, ketidak merataan pembangunan di segala aspek kehidupan oleh pemerintah negara ini telah menjadi masalah besar bangsa ini. UUD yang jadi pedoman dan acuan pnyelenggara negara, mengamantkan kesejahteraan bersama. tapi faktanya? Hal itu belum terwujud seutuhnya. Sehingga mengakibatkan banyak masyarakat yang terpaksa berpindah-pindah tempat untuk mencari kehidupan yang layak, menjemput rezeki dari Tuhan yang maha kuasa di semua tempat di pelosok negeri ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun