Lamongan - Slogan melayani pasien dengan keikhlasan dan sepenuh hati Rumah Sakit (RS) Muhamadiyah Babat, Lamongan, nampaknya hanya sebatas omong kosong belaka. Faktanya, RS yang berada di Jalan KH Ahmad Dahlan No 14 Babat tersebut terbilang mengabaikan hak para pasien untuk mendapatkan pelayanan optimal bahkan hak tentang informasi kepastian pelayananpun terbilang nihil dan tanpa ada pertanggung jawaban.
Salah satu buktinya adalah yang dialami sejumlah pasien ibu-ibu hamil yang hendak memeriksakan kandungannya, Jumat (23/05) malam beberapa waktu lalu. Betapa tidak, ibu-ibu hamil yang datang dari berbagai daerah tersebut ditelantarkan oleh pihak RS sehingga harus menunggu dokter praktek berjam-jam, hingga akhirnya memutuskan pulang kembali ke rumah masing-masing lantaran sang dokter tak kunjung tiba.
"Sesuai jadwal praktek dokter spesialis kandungan, saya sudah sejak jam 17.00 WIB tadi datang di sini (RS Muhamadiyah). Namun hingga 2 jam lebih ternyata tak ada dokter kandungan yang datang untuk menangani para pasien ibu hamil. Padahal, saya daftar untuk periksa kandungan ini sudah hari Rabu lalu," ungkap Lilik Fadilah (33), ibu hamil yang mengaku warga Baureno, Bojonegoro, dengan nada kecewa.
Kekecewaan atas ketidak jelasan pelayanan RS Muhamadiyah juga dialami Kusman (48) yang mengantarkan istrinya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan istrinya. Warga Desa Moropelang, Kecamatan Babat, itu mengaku saking pengennya mendapat daftar urut awal agar cepat dilayani, dirinyapun rela datang ke RS Muhamadiyah itu pukul 16.30 WIB.
"Maksud saya datang jam segitu itu agar bisa segera mendapat pelayanan pemeriksaan dari dokter spesialis kandungan Eko Nur Sucahyo, sesuai jadwal di brosur yang saya dapatkan dari sini. Eh lah koq ternyata malah nggak ada kejelasan siapa dokter dan kapan datangnya. Ini khan namanya menelantarkan pasien??," ujarnya nampak sangat kesal.
Tadi, lanjut Kusman, saya sempat menanyakan ke sejumlah orang yang bekerja di RS sini termasuk beberapa bidan asisten dokter kandungan, katanya dokter Eko sedang jalan-jalan dan akan digantikan dokter lainnya. Tapi nyatanya hingga 3 jam lebih saya dan istri menunggu tetap saja nggak kelihatan batang hidungnya.
Puncaknya, karena capek menunggu hingga jam 21.00 WIB lebih tanpa ada kepastian, akhirnya para pasien ibu-ibu hamil itu sepakat mengembalikan karcis pendaftaran dan pulang. "Gini koq ngakunya profesional, masa informasi soal kehadiran dokter spesialis saja nggak ada yang jelas. Kalau dokternya datang ya ngomong datang, kalau nggak datang ya ngomong gak datang," sergah salah satu suami ibu hamil dari Kedungpring, sambl mengembalikan karcis pendaftaran.
Sementara itu, pihak RS Muhamadiyah yang dikonfirmasi pertanggung jawaban RS terkait hal itu terkesan saling dan berbelit-belit. "Saya tidak dalam kapasitas menjawab pertanyaan itu mas," ujar salah satu staff RS Muhamadiyah Babat.