Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Menyingkap Pentingnya Aktivasi Pembelajaran

28 Desember 2010   01:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 364 0
Otak kita adalah satu-satunya organ yang dapat mempelajari dirinya sendiri dan jika dirawat dengan baik dalam lingkungan yang menimbulkan rangsangan yang memadai. Tahukah anda otak dapat berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun selama kita hidup. Otak inilah yang menjadi pusat belajar sehingga harus dijaga dengan baik sampai seumur hidup agar terhindar dari kerusakan. Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian dasar yang seluruhnya dikenal sebagai triune brain/three in one brain (dalam DePorter & Hernacki, 2001). Bagian pertama adalah batang otak yang aktif saat kita memprtahankan diri, bagian kedua sistem limbik  yang kita kenal dengan otak sosial dan emosional, juga bekerja untuk masalah kognisi, dan kegiatan sehari-hari dan pengaturan oragn tubuh kita. Yang ketiga adalah neokorteks, bagian inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia. Proses yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sadar, dan gagasan non verbal..Otak adalah organ yang unik dan dahsyat, tempat diaturnya proses berpikir, berbahasa, kesadaran emosi dan kepribadian, dalam neokorteks ini pula kecerdasan yang lebih tinggi berada, diantaranya adalah kecerdasan linguistik, matematika, spasial/visual, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal dan intuisi.

Otak yang saling terkait. Ketiga bagian otak ini saling terkait dalam satu organisme menyeluruh dan sering saling terlibat dalam suatu tugas yang kompleks, rumit, dan menentukan. Tak satupun dari ketiga bagian ini yang bekerja sendiri Sepanjang waktu di dalam otak terjadi pertukaran dan saling bantu yang berlangsung terus-menerus untuk menciptakan koneksi neurobiologi agar terjadi suatu pembelajaran.



Keberbakatan

Apakah setiap diri kita memiliki bakat? Bakat kita adalah suatu bawaan diri kita yang dapat tertuang melalui kreativitas. Keberbakatan (giftesness) adalah suatu potensi bawaan yang disetiap orang mempunyai bentuk yang berbeda satu dengan lainnya.  Anak berbakat mumnya mempunyai potensi kuat diberbagai bidang (van Tiel).  Anak tersebut mempunyai dorongan dari dalam dirinya untuk selalu mencari tahu. Bijaksananya, kita sebagai seorang guru hendaknya dapat mengetahui dan mendampingi tanpa maksud untuk mengatur bakat yang dimiliki anak didik kita. Tentu dengan mengetahui karakteristik anak bebakat yang kemudian kita mencari tahu atmosfer dan cara anak berbakat belajar untuk mengoptimalkan bakatnya itu.

MenurutBainbridge, anak berbakat sudah dapat terlihat sejak masak kanak, dimana anak menunjukan ciri-ciri sebagai berikut: Pada usia dini tidak nyaman menghadapi hal yang sama (rutin) dengan waktu yang lama, sangat siaga (alert), tidurnya sedikit, tahapan tumbuh kembang untuk berjalan dan mengucapkan satu kata lebih cepat disbanding anak seusia, dapat ditemukan keterlambatan bicara, tapi kemudian bicara dengan kalimat penuh, mempunyai keinginan kuat untuk eksplorasi, investigasi, lingkungan, sangat aktif dan bertujuan, dapat membedakan antara fantasi dan realitas. Pada dasarnya otak anak berbakat adalah hipersensitif, dan akan bertambah dengan latihan.  Hal ini bukan hanya terjadi saat pemahaman awal, tapi juga saat melakukan pengumpulan kembali (rekoleksi).

Cara belajar anak berbakat (cerdas istimewa) adalah melalui proses penglihatan (visual learner), proses berpikirnya berupa gambar.  Keberbakatan sangatlah kompleks, bukan hanya ditentukan oleh Nilai IQ-nya saja, akan tetapi merupakanfaktor multidimensidandinamis(van Tiel).

Terdapat 3 kelompok anak berbakat:

a)Berbakat global: yaitu anak berbakat pada semua atau hampir semua area; biasanya matematika dan verbal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun