Dan kami bagian dari semak belukar gemerlap kota
Semua keindahan hanya fatamorgana
Termasuk mimpi kami tentang rasa nyaman dan aman
Sebagian dari mereka menyebut kami bunga trotoar
Mulut kami terdengar bising berkoar
Demi bertahan hidup untuk hidup itu sendiri
Dan cahaya keadilan bagi kami sudah teramat redup
Anjing-anjing kantoran
Srigala-srigala jalanan telah menjadikan kami mangsa
Mencabik-cabik harapan kami tentang sepiring nasi
Liur mereka senantiasa menetes menatap pundi-pundi rupiah hasil jerih payah
Bedebah
Mereka preman-preman jalanan
Sama saja dengan badut-badut senayan yang hanya peduli setoran
Di manakah kini rasa aman bagi kami wahay tuan
Kami tak butuh alibi sebab hidup kami bukan opini
¤¤¤
pinggir trotoar
bvb