Aku rasa cinta itu memang cengeng
Aku tak begitu berani menyentuhnya
Sebab aku hanya lelaki dalam kubangan lumpur
Andai aku sebuah kerikil
Akupun hanya bisa pasrah terinjak-injak
Tapi aku takut bila ada cinta yang menyentuhku
Karena aku lelaki yang teramat bodoh tentang rasa
Sayang
Bukanya aku tak mau menerima merah jambu ungkapan hatimu
Sebab memang beginilah adanya aku
Maka biarlah aku menari-nari di atas perahuku
Sayang
Dengarkanlah
Setiap detak jantungku adalah sebuah kebebasan
Tanpa batas
Dan tanpa duri yang ujungnya tajam
Aku hanya sebatas mengagumi mawar
Dan menikmati keharumanya
Tanpa harus aku petik
Atau seikat melati yang kubiarkan tumbuh dan berkembang di pekaranganku
Tapi aku bukanlah si burung merak
Atau si kumbang penghisap madu
Aku hanyalah sang penikmat sunyi
Yang tanggalkan pakaian dalam kesyahduan setiap hela nafasku
Menyelami basmallah
Menikmati hamdallah
Dalam perjamuan gila hingga di ujung senja
Sayangku
Dengarkanlah
Aku dan kamu berangkat pada stasiun yang berbeda
Tapi ingitlah, aku dan kamu akan berhenti di stasiun yang sama dalam waktu yang berbeda
.
..
...
Selatan borneo menuju subuh 141112
boil-er