Saya menuliskan ini bukan bermaksud meniupkan isu SARA ( Suku Agama Ras dan Antar golongan ) tapi saya ingin mengajak pembaca lebih mengerti bahwa budaya nenek moyang kita lambat laun telah di lupakan. Dan bahkan ada sekelompok orang bilang itu adalah perbuatan musrik.
Mari kita tengok kembali pada masa wali songo menyebarkan agama islam di Nusantara ini ( khususnya tanah jawa ). Cukup lama mereka mempelajari kehidupan sosial dan budaya pada masa itu. Dan pada akhirnya beliau-beliau yang rata-rata dianugerahi kecerdasan yang luarbiasa, masuklah ajaran islam dengan cara mengikuti budaya setempat.
Seperti wayang kulit yang disertai dakwah dengan bahasa jawa dan tembang-tembang magis yang berisi ajakan untuk taat pada Tuhan yang satu yang mana masyarakat tanah jawa menyebutnya dengan sebutan " Gusti Kanjeng Pangeran " ( Raja di atas raja ).
Mungkin apabila mereka tidak mengikuti cara-cara yang sudah mendarah daging pada masyarakat jawa pada masa itu. Maka tidak menutup kemungkinan agama islam tidak menjadi agama mayoritas di Negeri tercinta ini.
Sangat mustahil pabila ada pihak-pihak yang ingin menanamkan sistem syariat islam yang persis dengan budaya tanah Arab. Apalagi berpikiran mendirikan Negara islam seperti Arab. Bukan malah lebih baik keadaan Nusantara ini, justru kehancuranlah yang akan terjadi.
Selamatkan budaya kita, karena islam itu adalah kebagusan, flexibel dan mempunyai karakter cerdas bagi para penganutnya yang secara totalitas berserah diri.
Selamat menyimak
semoga bermanfaat
boil-er