Sepertinya bunga di hatiku telah mekar, berwarna merah seperti dua katup bibirmu yang merekah.
Aku memang tidak mengerti sejak kapan rasa itu hadir. Yeah, sebab rasa itu tidak berbentuk seperti sebutir batu kerikil yang senantiasa kulemparkan ke dalam sendang. Tapi dia bisa kurasakan, seperti pada detik ini.
Malam ini kucoba nikmati seduhan kopimu dengan seksama, walau malam-malam sebelumnya masih tetap sama. Namun malam ini aku teramat bahagia, sebab aku jatuh cinta lagi pada dirimu yang masih apa adanya. Tak sanggup imagiku memikirkan hari esok, sebab esok itu bukan sesuatu yang pasti, masih berupa samar, walau dia adalah sebuah harapan.
Kemarilah sayang.
Maka disinilah kita nikmati secangkir kopi yang telah tersaji. Sambil sesekali kita ajak bulan dan bintang dalam satu peraduan, menuju kosong namun tak hampa.
Banjarbaru kalsel
bvb