Katanya tahun ini ada naga yang basah, aku merenung sejenak, menengok kepunggung waktu. Agh, aku bukan cenayang, biar saja naga itu mandi hujan, atau berenang dalam selokan-selokan roda yang menggelinding kejalan aspal hitam.
Sekali lagi, aku mengingatkan pada yang menghasutku. Aku bukan cenayang, apalagi anak Tuhan. Aku hanyalah lelaki yang tidak tampan dan mapan, menyukai kopi yang masih hangat sambil menikmatinya bersama kretek tembakau pilihan. Lalu bersiul-siul sambil menggaruk pungguh yang gatal berkeringat.
Agh, mungkin besok aku sudah mati. Yeah, tapi sudahlah bukan urusanku.
Banjarbaru 25 januari 2012
bvb