Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sapa Mahakam

27 November 2011   06:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 91 4
gumpalan awan hitam nampak di pintu sore.
ba'da ashar berhias pilu.
padahal sudah beberapa waktu yang lalu tirta menyapa insan di atasnya.
namun mereka acuh, karena sapanya dianggap dongeng.

amarah alam tak terbendung lagi.
karena rintihnya tak terhiraukan lagi.
mereka berontak.
bersorak lantang tuk jiwa-jiwa yang bangkang.

oh, tidak' tidak...

teriakan mahakam telah menghantam dan menerkam mereka di atasnya.
di depan pintu gerbang suro.
mereka menuntut ketamakan manusia.
mengapa alam selalu diperkosa begitu sadisnya?
dari ujung rambut hingga isi perut.

agh, ini hanya cubitan kecil yang terasa ganas dan buas.
sapa mesra dari sungai yang membelah timur borneo.
agar kemesraan pada-Nya tak begitu saja sirna.
sebab dunia hanya setitik fatamorgana yang membuat lupa.

sapa mahakam.
bukan singa lapar yang menerkam.

================
setengah tiang tuk kutai kertanegara.

selatan borneo 27-11-11
bvb

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun