Diatas atap dan basah.
Sebagianmu menyiram ranting, daun serta rerumputan.
Tiap tetesmu adalah titipan rindu.
Kau basah menghujam tanah.
Menebar aroma cinta dari si ibu renta.
Apakah Kita tahu, ibu tua penuh luka di perutnya?!
Gersang telah hilang.
Rintikmu telah basahi pengap.
Walau aroma siti jenar, isyaratkan kematian!
Tapi dingin masih teramat memacu ingin.
Hujan.
Rinaimu tak selalu tentang kehijauan.
Sebab basah tak selamanya cair.
¤¤¤¤¤
pinggir trotoar 18-11-11
boil